السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Senin, 23 Juni 2014

Apresiasi Sastra Anak

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
            Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput juga dari perhatian para pendidik pada umumnya dan orang tua pada khususnya.  Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan prestasi manusia yang paling hebat dan menakjubkan.Oleh sebab itulah ini mendapat perhatian besar. Pemerolehan bahasa telah ditelaah secara intensif sejak lama. Pada saat itu kita telah mempelajari banyak hal mengenai bagaimana anak-anak berbicara, mengerti, dan menggunakan bahasa, tetapi sangat sedikit hal yang kita ketahui mengenai proses aktual perkembangan bahasa.


B.     RUMUSAN MASALAH
·           Apa saja tingkatan-tingkatan bahsa anak?
·           Bagaimana perkembangan bahasa anak?
·           Siapa yang berperan penting dalam perkembangan bahasa anak?

C.    TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami perkembangan bahasa dan tumbuh kembang anak dari sejak lahir hingga usia tertentu serta yang paling utama adalah meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan bahasa anak bagi yang membaca makalah ini.

D.    MANFAAT

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang tumbuh kembang dan kemampuan anak dalam berbahasa.
BAB II
PEMBAHASAN

Apresiasi Sastra Anak
1.      Pengertian aprisiasi
Apresiasi berasal dari bahasa latin Apreciatio yang artinya menghargai atau mengindahkan. Jadi, secara harpiahnya Apresiasi berarti penghargaan terhadap karya sastra.
Munculnya penghargaan terhadap karya sastra itu sendiri adalah manifestasi dari pengetahuan terhadap karya sastra. hal ini sejalan dengan pendapat Disick yang menyatakan bahwa sebuah karya sastra memiliki penghargaan dan  mengandung nilai-nilai berada pada domain efektif yang merupakan tingkatan terakhir yang dapat dicapai, yang mana pencapaian itu berlangsung dalam waktu yang sangat panjang,bahkan  setelah pendidikan formal barakhir. (dalam wardani:1981)
Sastra anak dari segi bahasa mengandung nilai estetis dan dari segi isi mengandung nilai-nilai yang dapat memperkaya ruhaniah anak yang mempelajari karya sastra. (Pramuki:2000)mengungkapkan  bahwa segala bentuk karya sastra berupa prosa, puisi, pantun, dan segala bentuk karya sastra meceritakan tentang kehidupan anak, sifat anak, kesenangan anak, dan tingkah laku  anak. Sedangkan menurut solchen DKK:1994  membagi pengertian sastra anak menjadi dua macam yaitu:
·         Sebuah karya sastra yang dibuat atau ditulis seorang yang remaja atau dewasa yang isi dan bahasanya menceritakan tentang anak.
·         Sebuah karya sastra dibuat atau diciptakan anak-anak yang menceritakan tentang kehidupan anak.
Dan menurut S.Effendi:1980  pengertian apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga muncul sebuah karya sastra yang baik. Dan pendapat beliau sesuai dengan pendapat Squire dan Taba(dalam aminnuddin,1987) yang menyatakan bahwa karya sastra mengandung tiga unsur  inti:
·         Aspek kognitif, yang berkaitan dengan pengertian;
·         Aspek emotif,yang berkaitan dengan kepekaan perasaan;
·         Aspek evaluative yang berkaitan dengan kepekaan pikiran dan perasaan dan penghargaan yang positif
Jadi berdasarkan pengertian menurut S.Effendi, dapat kita simpulkan bahwa apresiasi sastra anak merupakan kegiatan bermain dengan sastra sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan pikiran kritis kepekaan perasaan yang baik bagi anak terhadap karya sastra anak-anak.
            Disekolah Dasar, pembelajaran karya sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk mengapresiasi  karya sastra. Pembelajaran karya sastra diSekolah Dasar adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami anak Dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak yaitu anak yang berusia 6-13 tahun dan sifat sastra nak ini adalh imajinasi semata, bukan berdasarkan fakta. Sastra anak bertupu dan bermula pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman atau tingkah laku dalam kehidupan.Sastra anak dapat dibedakan atas tiga hal,yaitu:
a)      Sastra anak yang mengenengahkan tokoh utama benda mati,
b)      Sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain manusia,
c)      Sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu sendiri.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan:
Perkembangan anak dari sejak lahir hingga balita menunjukan tumbuh kembang yang sangat cepat sehingga ia dapat dengan cepat menangkap bahasa-bahasa yang digunakan orang dewasa.
     
B.     Saran :
               Perkembangan bahasa pada anak tidak dapat berlangsung dengan baik tanpa didukung aktif oleh orang tua dan pendidik. Selain ibu, peran ayah pun juga sangat dibutuhkan dalam masa perkembangan bahasa anak. Ayah juga harus menjadi teladan yang baik bagi anaknya, yaitu dalam mengucapkan atau berkomunikasi dengan mengucapkan kata-kata yang penuh ilmu dan tuntunan agama, tidak kasar, dan tidak membentak. Jika orang tua dan pendidik bekerja sama dengan baik dalam memberikan teladan yang positif pada anak dalam masa-masa perkembangannya baik fisik maupun mental maka anak kelak akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang mulia budi pekertinya dan santun budi bahasanya                             

 Daftar Pustaka:
Faisal,M.dkk.2009.Kajian Bahasa Indonesia SD.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar