BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Perkembangan bahasa atau komunikasi
pada anak merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang
seharusnya tidak luput juga dari perhatian para pendidik pada umumnya dan orang
tua pada khususnya. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan prestasi
manusia yang paling hebat dan menakjubkan.Oleh sebab itulah ini mendapat
perhatian besar. Pemerolehan bahasa telah ditelaah secara intensif sejak lama.
Pada saat itu kita telah mempelajari banyak hal mengenai bagaimana anak-anak
berbicara, mengerti, dan menggunakan bahasa, tetapi sangat sedikit hal yang
kita ketahui mengenai proses aktual perkembangan bahasa.
B.
RUMUSAN
MASALAH
·
Apa saja tingkatan-tingkatan bahsa anak?
·
Bagaimana perkembangan bahasa anak?
·
Siapa yang berperan penting dalam
perkembangan bahasa anak?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami
perkembangan bahasa dan tumbuh kembang anak dari sejak lahir hingga usia
tertentu serta yang paling utama adalah meningkatkan pengetahuan tentang
perkembangan bahasa anak bagi yang membaca makalah ini.
D.
MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan tentang tumbuh kembang dan kemampuan anak dalam
berbahasa.
BAB
II
PEMBAHASAN
Apresiasi
Sastra Anak
1. Pengertian
aprisiasi
Apresiasi
berasal dari bahasa latin Apreciatio yang artinya menghargai atau mengindahkan.
Jadi, secara harpiahnya Apresiasi berarti penghargaan terhadap karya sastra.
Munculnya
penghargaan terhadap karya sastra itu sendiri adalah manifestasi dari
pengetahuan terhadap karya sastra. hal ini sejalan dengan pendapat Disick yang
menyatakan bahwa sebuah karya sastra memiliki penghargaan dan mengandung nilai-nilai berada pada domain
efektif yang merupakan tingkatan terakhir yang dapat dicapai, yang mana
pencapaian itu berlangsung dalam waktu yang sangat panjang,bahkan setelah pendidikan formal barakhir. (dalam
wardani:1981)
Sastra anak dari segi bahasa
mengandung nilai estetis dan dari segi isi mengandung nilai-nilai yang dapat
memperkaya ruhaniah anak yang mempelajari karya sastra.
(Pramuki:2000)mengungkapkan bahwa segala
bentuk karya sastra berupa prosa, puisi, pantun, dan segala bentuk karya sastra
meceritakan tentang kehidupan anak, sifat anak, kesenangan anak, dan tingkah
laku anak. Sedangkan menurut solchen
DKK:1994 membagi pengertian sastra anak
menjadi dua macam yaitu:
·
Sebuah karya sastra yang dibuat atau
ditulis seorang yang remaja atau dewasa yang isi dan bahasanya menceritakan
tentang anak.
·
Sebuah karya sastra dibuat atau diciptakan
anak-anak yang menceritakan tentang kehidupan anak.
Dan menurut S.Effendi:1980 pengertian apresiasi sastra adalah kegiatan
menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga muncul sebuah karya
sastra yang baik. Dan pendapat beliau sesuai dengan pendapat Squire dan
Taba(dalam aminnuddin,1987) yang menyatakan bahwa karya sastra mengandung tiga
unsur inti:
·
Aspek kognitif, yang berkaitan dengan
pengertian;
·
Aspek emotif,yang berkaitan dengan
kepekaan perasaan;
·
Aspek evaluative yang berkaitan dengan
kepekaan pikiran dan perasaan dan penghargaan yang positif
Jadi berdasarkan pengertian menurut
S.Effendi, dapat kita simpulkan bahwa apresiasi sastra anak merupakan kegiatan
bermain dengan sastra sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan pikiran
kritis kepekaan perasaan yang baik bagi anak terhadap karya sastra anak-anak.
Disekolah Dasar, pembelajaran karya
sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk mengapresiasi karya sastra. Pembelajaran karya sastra
diSekolah Dasar adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami anak Dan
berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak yaitu anak yang berusia 6-13
tahun dan sifat sastra nak ini adalh imajinasi semata, bukan berdasarkan fakta.
Sastra anak bertupu dan bermula pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang
dianggap sebagai pedoman atau tingkah laku dalam kehidupan.Sastra anak dapat
dibedakan atas tiga hal,yaitu:
a) Sastra
anak yang mengenengahkan tokoh utama benda mati,
b) Sastra
anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain manusia,
c) Sastra
anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu sendiri.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan:
Perkembangan anak dari
sejak lahir hingga balita menunjukan tumbuh kembang yang sangat cepat sehingga
ia dapat dengan cepat menangkap bahasa-bahasa yang digunakan orang dewasa.
B.
Saran
:
Perkembangan bahasa pada anak tidak
dapat berlangsung dengan baik tanpa didukung aktif oleh orang tua dan pendidik.
Selain ibu, peran ayah pun juga sangat dibutuhkan dalam masa perkembangan
bahasa anak. Ayah juga harus menjadi teladan yang baik bagi anaknya, yaitu
dalam mengucapkan atau berkomunikasi dengan mengucapkan kata-kata yang penuh
ilmu dan tuntunan agama, tidak kasar, dan tidak membentak. Jika orang tua dan
pendidik bekerja sama dengan baik dalam memberikan teladan yang positif pada
anak dalam masa-masa perkembangannya baik fisik maupun mental maka anak kelak
akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang mulia budi pekertinya dan
santun budi bahasanya
Daftar
Pustaka:
Faisal,M.dkk.2009.Kajian
Bahasa Indonesia SD.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar