السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sabtu, 28 Juni 2014

Makalah Keterampilan Menulis

BAB I
PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
Menulis berarti menyampaikan pikiran, perasaan, atau pertimbangan melalui tulisan. Menurut Akhadiah dkk (1998:1.3) menulis adalah suatu aktivitas bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Tulisan itu sendiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi. Sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa), menulis juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan.
Adapun tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia yang menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya.
2.        Rumusan Masalah
·         Apa pengertian menulis ?
·         Apa saja jenis-jenis tulisan ?
3.        Tujuan penulisan
Adapun tujuan Penulis dalam membuat makalah ini, yaitu:
·         menuntaskan tugas mata kuliah Peningkatan Keterampilan Bahasa Indonesia
·          untuk mengekpresikan diri, memberikan informasi kepada pembaca, mempersuasi pembaca, dan untuk menghasilkan karya tulis.
4.        Manfaat penulisan
keterampilan menulis dari berbagai segi dan bidang pekerjaan sangat butuhkan oleh seorang, apalagi bagi seorang guru. Yang mana hal itu bisa menjadi acuan perkembangan diri yang lebih baik untuk kedepannya.




 
BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian Menulis
Secara Umum Menulis dapat di artikan sebagai  kemampuan seseorang dalam mengemukakan  gagasan-pikirannya kepada orang atau pihak lain dengan media tulisan.
Dalam kamus besar Bahasa indonesia Pengertian Menulis di artikan sebagai cara menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya), anak-anak sedang belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang atau, membuat surat)

B.  Pengertian Menulis Menurut Beberapa Ahli

·         Menulis Menurut  Menurut (Angelo, 1980:5) 
Menulis merupakan suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di antara prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan,dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berfikir dengan cara tertentu.
·         .Menulis Menurut  Henry Guntur Tarigan (1986: 15)
 sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.
·         .Menulis Menurut  Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) 
Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah. Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah
.
·         Menulis Menurut  McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141)
menulis sebagai kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.


C.    Keterampilan Menulis Sebagai suatu proses

            Pembelajaran menulis sebagai suatu proses di sekolah dasar mengisyaratkan kepada guru untuk memberikan bimbingan nyata dan terarah yang dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Hal ini dilakukan guru melalui tahap-tahap proses menulis, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (pramenulis, menulis, pasca-menulis), dan evaluasi.
Kegiatan menulis merupakan keterampilan mekanis yang dapat dipahami dan dipelajari. Menulis sebagai suatu proses terdiri atas beberapa tahapan. Tompkins (1994) dan Ellis dkk. (1989) menguraikan lima tahapan menulis, yaitu pra-menulis, pengedrafan, perbaikan, penyuntingan, dan publikasi. Pada pramenulis, siswa diberi kesempatan menentukan apa yang akan ditulis, tujuan menulis, dan kerangka tulisan. Setelah siswa menentukan apa yang akan ditulis dan sistematika tulisan, siswa mengumpulkan bahan-bahan tulisan dengan menggunakan buku-buku dan sumber lainnya untuk memudahkan dalam penulisan.
siswa dibimbing menuangkan gagasan, pikiran, dan perasaannya dalam bentuk draf kasar. Pada tahap perbaikan, siswa merevisi draf yang telah disusun. Siswa dapat meminta bantuan guru maupun teman sekelas untuk membantu dan mempertimbangkan gagasan yang dikemukakan. Pada tahap penyuntingan, siswa dilatih untuk memperbaiki aspek mekanik (ejaan, tanda baca, pilihan kata, dan struktur kalimat) yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki karangan sendiri maupun teman sekelas. Pada tahap publikasi, siswa menyampaikan tulisan kepada teman sekelas untuk meminta masukan dari guru dan teman sekelas agar mereka dapat berbagi informasi sehingga tulisan menjadi sempurna.
Siswa menjadi partisipan aktif dalam seluruh tahapan menulis proses pramenulis, pengedrafan, perbaikan, dan penyuntingan sehingga siswa memahami betul apa yang ditulisnya. Ketika menentukan topik yang akan ditulis.

D.    Menulis Karangan
Pengetahuan tentang aspek-aspek penting dalam menulis perlu dikuasai pula oleh siswa. Sebab dengan penguasaan itu siswa dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan suatu karangan. Badudu (1992:17) mengemukakan yang perlu diperhatikan dalam menulis, yaitu:
ü  menggunakan kata dalam kalimat secara tepat makna,
ü  menggunakan kata dengan bentuk yang tepat,
ü   menggunakan kata dalam distribusi yang tepat,
ü  merangkaikan kata dalam frasa secara tepat,
ü  menyusun klausa atau kalimat dengan susunan yang tepat,
ü  merangkaikan kalimat dalam kesatuan yang lebih besar (paragraf) secara tepat dan baik,
ü  menyusun wacana dari paragraf-paragraf dengan baik,
ü  membuat karangan (wacana) dengan corak tertentu, deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi, argumentasi,
ü  membuat surat (macam-macam surat),
ü   menyadur tulisan (puisi menjadi prosa),
ü   membuat laporan (penelitian, pengalaman, dan sesuatu yang disaksikan),
ü  mengalihkan kalimat (aktif menjadi pasif dan sebaliknya, kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung),
ü  mengubah wacana ( wacana percakapan menjadi wacana cerita atau sebaliknya).
v  Jenis-jenis Mengarang
Pelajaran mengarang menurut Moeljono (1976:89) macamnya adalah:
ü  Mengarang Surat
Surat merupakan bentuk percakapan yang disajikan secara tertulis. Perbedaannya dengan percakapan biasa ialah karena dalam surat jawaban orangyang diajak berbicara tidak dapat diterima secara langsung. Oleh karena itu bentuk bahasa dalam surat dapat dikatakan mengarah-arah pada bahasa percakapan biasa.
Pada garis besarnya surat dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu: (1) surat kekeluargaan dan (2) surat dinas. Yang dimaksud dengan surat kekeluargaan ialah surat yang dikirim dari dan kepada keluarga atau kenalan. Bentuk dan pemakaian bahasa dalam surat kekeluargaan sangat bebas, tidak terlalu terikat oleh pedoman yang tertentu.. sedangkan surat dinas ialah surat yang dikirimkan dari dan kepada jawatan, lembaga atau organisasi secara resmi. Bentuk dan bahasa dalam surat dinas biasanya terikat oleh pedoman dan tatatulis tertentu.
ü  Mengarang Cerita Non Fiksi
Yang dimaksud dengan cerita non fiksi ialah cerita tentang sesuatu yang ada/terjadi sungguh-sungguh. Karangan non cerita fiksi menuliskan cerita yang berhibungan hal-hal yang ada di sekitarnya atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungannya. Dengan demikain mengarang cerita non fiksi ialah menulis apa saja yang dilihat, apa saja yang diketahui, dan apa saja yang dialami.
ü  Mengarang Cerita Fiksi Yang dimaksud dengan mengarang cerita fiksi ialah mengarang cerita berdasarkan atas buah rekaan atau angan-angan saja. Cerita ini akan berupa suatu cerita pendek, fragmen, atau sekedar lamunan mengarang saja. Oleh karena itu dasarnya adalah buah rekaan, maka cerita ini dapat mempunyai nilai (1) membiasakan untuk mengisi waktu senggang dengan lamunan yang produktif, (2) menghidupkan fantasi dan daya kreasi, dan (3) mengembangkan bakat mengarang.
ü  Mengarang Lukisan Keadaan
Yang dimaksud mengarang lukisan keadaan ialah karangan yang menggambarkan suatu situasi secara tepat dengan menggunakan alat bahasa. Tujuan mengarang lukisan keadaan ialah membiasakan untuk menggambarkan sesuatu dengan pengamatan secra teliti melalui kata-kata secara tepat. Karangan lukisan keadaan didasarkan atas suatu kenyataan. Karean sebagai suatu lukisan, maka kemampuan mengimajinasikan kenyataan dalam bahasa yang indah dan mampu menyentuh perasaan sangat diperlukan. Oleh karena itu karangan yang berupa lukisan keadaan mengarah kepada gaya bahasa puisi atau prosa liris.
ü  Menulis Berita Aktual
Yang dimaksud menulis berita aktual ialah menyampaikan terjadinya suatu peristiwa dengan cara menuliskannya menurut tata tulis berita yang telah lazim dipergunakan dalam persuratkabaran. Jadi berita aktual ialah suatu kejadian yang penting yang disampaikan oleh seseorang untuk orang banyak secara tertulis.
Tujuan menulis berita aktual ialah:
 (1) membiasakan agar dapat menyampaikan peristiwa yang penting secara lengkap dan    teratur dengan gaya bahasa yang tepat dan
 (2) mengembangkan bakat kewartawanan.
ü  Mengarang Puisi
Puisi merupakan hasil ciptaan yang singkat dan padat. Manfaat mengarang puisi ialah
(1) menyalurkan dorongan melahirkan perasaan yang kuat, yang pada umumnya yang terdapat pada diri masing-masing,
(2) memberika latihan mengungkapkan perasan dengan lambang-lambang kata yang tepat, yang berarti melatih kemampuan berbahasa,
 (3) mengajar memberi kesibukan yang berguan untuk mengisi waktu senggang dengan kepandaiannya,
 (4) mencoba secara tidak langsung memahami keadaan yang barang kali dapat dipergunakan untuk menolong memecahkan kesulitan yang dihadapi, dan
(5) membantu memperkembangkan bakat.
ü  Mengarang Esai
Yang dimaksud dengan esai ialah karangan tentang suatu masalah yang pada suatu saat menarik perhatian seseorang penulis. Esai dapat mengenai masalah ilmu pengetahuan,keagamaan, filsafat, kebudayaan, kesenian, politik, dan masalah sosial. Tujuan mengarang esai ialah membiasakan untuk mampu menanggapi suatu masalah yang pada suatu saat menarik perhatian orang.
ü  Mengarang Naskah Pidato
Yang dimaksud dengan pidato ialah berbicara di hadapan publik, yang ditujukan kepada seseorang, sekelompok orang, atau kepada publik itu sendiri. Suatu piadato yang resmi memerlukan persiapan. Oleh karena itu pidato disiapkan secara tertulis. Selanjutnya untuk melatih menyusun naskah pidato perlu Memperhatikan pidato yang akan disampaikan. Berdasarkan yang disampaikan pidato dibedakan antara lain:
 (1) pidato penjelasan,
 (2) pidato sambutan,
(3) pidato laporan, dan
 (4) pidato keilmuan.
menulis, di benak siswa tergambar sejumlah informasi yang akan ditulis. Ketika menulis, siswa bebas mengungkapkan gagasan dengan cara menghubungkan kalimat secara utuh dan padu membentuk sebuah paragraf serta menuangkannya pada tulisan. Siswa menggunakan bahan-bahan pustaka untuk mendukung tulisannya dan berdiskusi dengan guru dan teman sekelas apabila ada bahan tulisan yang kurang jelas.

E.     Tujuan Menulis
Tujuan menulis adalah memberikan atau menyampaikan segala bentuk dam macam informasi kepada pembaca.
Jenis-jenis menulis menurut Tujuannya adalah sebagai berikut:
·         Narasi
yakni karangan/tulisan ekspositoris maupun imajinatif yang secara spesifik menyampaikan informasi tertentu berupa perbuatan/tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu.
·         Deskripsi
 yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang situasi dan kondisi suatu lingkungan (kebendaan ataupun kemanusiaan).
Penyampaiannya dilakukan secara objektif, apa adanya, dan terperinci.
·         Ekposisi
yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan de-ngan tujuan menjelaskan, menerangkan, dan menguraikan sesuatu hal sehingga pengetahuan pendengar/pembaca menjadi bertambah.

·         Argumentatif
yakni karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan infor-masi tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilaku-kan dengan tujuan mempengaruhi, memperjelas, dan meyakinkan.
·          Persuasif:
karangan/tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan mempengaruhi, meyakinkan, dan mengajak
F.      Manfaat Menulis
Adapun manfaat-manfaat menulis adalah:
·         Menulis Mengasah Kecerdasan
Menulis adalah suatu aktivitas yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan mengharmonikan berbagai aspek. Aspek-aspek itu meliputi:
ü  pengetahuan tentang topik yang akan dituliskan,
ü  penuangan pengetahuan itu ke dalam racikan bahasa yang jernih, yang           disesuaikan dengan corak wacana dan kemampuan pembacanya, dan
ü  penyajiannya selaras dengan konvensi atau aturan penulisan. Untuk sampai pada kesanggupan seperti itu, seseorang perlu memiliki kekayaan dan keluwesan pengungkapan, kemampuan mengendalikan emosi, serat menata dan mengembangkan daya nalarnya dalam berbagai level berfikir, dari tingkat mengingat sampai evaluasi.
·         Menulis Mengembangkan Daya Inisiatif dan Kreativitas
Dalam menulis, seseorang mesti menyiapkan dan mensuplai sendiri segala sesuatunya. Segala sesuatu itu adalah:
ü  unsur mekanik tulisan yang benar seperti pungtuasi, ejaan, diksi, pengalimatan, dan pewacanaan,
ü  bahasa topik, dan
ü  pertanyaan dan jawaban yang harus diajukan dan dipuaskannya sendiri. Agar hasilnya menarik untuk dibaca, maka apa yang dituliskan harus ditata dengan runtut, jelas dan menarik.
·         Menulis Menumbuhkan Keberanian
Ketika menulis, seorang penulis harus berani menampilkan kediriannya, termasuk pemikiran, perasaan, dan gayanya, serta menawarkannya kepada publik. Kon-sekuensinya, dia harus siap dan mau melihat dengan jernih penilaian dan tanggapan apa pun dari pembacanya, baik yang bersifat positif ataupun negatif.

·         Menulis Mendorong Kemauan dan Kemampuan Mengumpulkan Informasi
Seseorang menulis karena mempunyai ide, gagasan, pendapat, atau sesuatu hal yang menurutnya perlu disampaikan dan diketahui orang lain. Tetapi, apa yang disampaikannya itu tidak selalu dimilikinya saat itu. Padahal, tak akan dapat me-nyampaikan banyak hal dengan memuaskan tanpa memiliki wawasan atau pengeta-huan yang memadai tentang apa yang akan dituliskannya. Kecuali, kalau memang apa yang disampaikannya hanya sekedarnya.
Kondisi ini akan memacu seseorang untuk mencari, mengumpulkan, dan me-nyerap informasi yang diperlukannya. Untuk keperluan itu, ia mungkin akan membaca, menyimak, mengamati, berdiskusi, berwawancara. Bagi penulis, pemerolehan informasi itu dimaksudkan agar dapat memahami dan mengingatnya dengan baik, serta menggunakannya kembali untuk keperluannya dalam menulis. Implikasi-nya, dia akan berusaha untuk menjaga sumber informasi itu serta memelihara dan mengorganisasikannya sebaik mungkin. Upaya ini dilakukan agar ketika diperlukan, informasi itu dapat dengan mudah ditemukan dan dimanfaatkan. Motif dan perilaku seperti ini akan mempengaruhi minat dan kesungguhan dalam mengumpulkan infor-masi serta strategi yang ditempuhnya.
ü  Menulis banyak memberikan manfaat, di antaranya:
 wawasan tentang topik akan bertambah, karena dalam menulis berusaha mencari sumber tentang topik yang akan ditulis, 
ü   berusaha belajar, berpikir, dan bernalar tentang sesuatu misalnya menjaring informasi, menghubung-hubungkan, dan menarik simpulan,
ü  dapat menyusun gagasan secara tertib dan sistematis,
ü  akan berusaha menuangkan gagasan ke atas kertas walaupun gagasan yang tertulis me-mungkinkan untuk direvisi,
ü  menulis memaksa untuk belajar secara aktif, dan
ü  menulis yang terencana akan membisakan berfikir secara tertib dan sistematis

G.    Kemampuan Yang Harus Dimiliki Penulis
ü  Kemampuan menemukan masalah atau topik,
ü  Kemamapuan menganalisis kondisi pembaca,
ü  Kemampuan menyusun perencanaan penulisan,
ü  Kemampuan menggunakan bahasa yang baik dan benar,
ü  Bekerja keras dan sungguh-sungguh,
ü  Mempunyai keberanian moral,
ü  Mempunyai keyakinan tentang apa yang ditulis,
ü  Berfikir logis,
ü  Berani bertanggung jawab terhadap apa yang ditulis,
ü  Mengkritik diri sndiri,
ü  Mempunyai kepekaan yang sedang terjadi didalam masyarakat,

H.    Ciri-ciri tulisan Dan Karangan yang Baik
ü  Berisi pesan ayng dipahami atau dimengerti oleh pembacasecara jelas,
ü  Penyajiannya diikuti oleh pembaca,
ü  Penggunaan bahasa yang baik dan benar,
ü  Mengandung kebenaran,
ü  Bermanfaat,
ü  Baru dan Aktual,
ü  Menjunjung nilai kemanusiaan,
ü  Merangsang penyelesaian atau pemecahan masalah,
ü  Menarik.



















BAB III
PENUTUP.
A.   KESIMPULAN
Menulis berarti menyampaikan pikiran, perasaan, atau pertimbangan melalui tulisan. Alatnya adalah bahasa yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Pikiran yang di-sampaikan kepada orang lain harus dinyatakan dengan kata yang mendukung makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin dinyatakan.
Tujuan menulis berita aktual ialah membiasakan agar dapat menyampaikan peristiwa yang penting secara lengkap dan teratur dengan gaya bahasa yang tepat dan mengembangkan bakat kewartawanan.















DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, M. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan Sakura, H.R. 1989. Pembinaan Kemampuan Menu-lis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Haryadi dan Zamzami. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.Jakarta: Depdikbud-Dikti
Keraf, G. 1997. Komposisi. Ende Flores Nusa Tenggara Timur: Nusa Indah.
Kosasih, E. 2002. Kompetensi Ketatabahasaan: Cermat Berbahasa Indonesia.Bandung: Yrama Widya.
Musaba, Z. 1994. Terampil Menulis dalam Bahasa Indonesia yang Benar.Banjarmasin: Sarjana Indonesia.
Soedjito dan Hasan, M. 1986. Seri Membina Keterampilan Menulis Paragraf. Malang: Tanpa Penerbit
Spandel, V. and Stigginis, R. J. 1990. Creating Writers. London: Longman.
Suparno. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Depdiknas-UT
Syafi’ie, I. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud.


1 komentar:

  1. This is how my pal Wesley Virgin's tale begins with this SHOCKING and controversial VIDEO.

    As a matter of fact, Wesley was in the military-and soon after leaving-he discovered hidden, "mind control" tactics that the government and others used to get anything they want.

    As it turns out, these are the EXACT same secrets tons of famous people (notably those who "became famous out of nowhere") and elite business people used to become wealthy and famous.

    You've heard that you only use 10% of your brain.

    Really, that's because the majority of your brain's power is UNTAPPED.

    Maybe this thought has even occurred INSIDE OF YOUR very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head about seven years back, while riding an unlicensed, garbage bucket of a car with a suspended driver's license and with $3 on his debit card.

    "I'm so fed up with going through life payroll to payroll! When will I finally succeed?"

    You've been a part of those those types of thoughts, isn't it so?

    Your success story is going to start. All you have to do is in YOURSELF.

    UNLOCK YOUR SECRET BRAINPOWER

    BalasHapus